Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 17:39:25【Resep】683 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(4)
Artikel Terkait
- Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS
- BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol
- BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun
- Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah
- Kalbe ajak masyarakat kelola gula darah dengan metode 5 J
- Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga
Resep Populer
Rekomendasi

Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah

Menyantap makan malam sambil jelajahi wahana berhantu

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji

Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif

Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan

Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari

Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi